Sambut Tahun 2022 Sebagai Tahun Toleransi, Kakanmenag Boyolali Bentuk “Pojok Moderasi”

Boyolali-Untuk mewujudkan salah satu program prioritas Kementerian Agama dan menyambut tahun 2022 sebagai Tahun Toleransi, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali membentuk Pojok Moderasi dengan nama “Selaras” (Sinergisitas Lembaga Agama Rukun Agawe Santoso).

Hal ini disampaikan Kakanmenag Boyolali Hanif Hanani saat memberikan arahan pada rapat tim ZI Kankemenag Boyolali di Meeting Room Kankemenag Boyolali, Senin (17/1).

Tujuan dari Pojok Moderasi adalah memberikan ruang kepada seluruh penyuluh lintas agama berada pada satu ruangan untuk merumuskan bagaimana melakukan internalisasi moderasi beragama di tengah-tengah masyarakat Boyolali. Tujuanya adalah agar masyarakat Boyolali selalu mempertahankan hidup rukun dan tentram serta saling hormat dan menghormati sebagaimana yang kita rasakan selama ini.

“Saya berharap dengan adanya Pojok Moderasi, para penyuluh lintas agama dapat saling berdiskusi dan merumuskan bagaimana melakukan internalisasi moderasi beragama di tengah tengah masyarakat. Apalagi tahun 2022 sebagaimana yang telah diperintahkan Gus Menteri bahwa tahun ini adalah Tahun Toleransi. Untuk itu, sudah Kami siapkan satu ruangan khusus dan manfaatkan ruangan itu untuk mencari ide dan motode memberikan penyuluhan tentang moderasi beragama kepada masyarakat,” ujar Hanif.

Untuk memperkuat program Pojok Moderasi, Kakanmenag Boyolali memerintahkan agar setiap Senin pagi saat apel dilakukan do’a lintas agama. Selanjutnya untuk Selasa pagi agar para penyuluh agama merumuskan ide dan metode bagaimana mensosialisasikan moderasi beragama yang mudah dipahami dan dilaksanakan di tengah teagah masyarakat dan komunitas masing-masing. Kakanmenag Boyolali juga memerintahkan agar ada aksi Jum’at Peduli dengan cara melakukan iuran sukarela kepada para ASN untuk membantu dan memberikan bantuan sosial kepada para penjaga atau cleaning service setiap rumah ibadah yang ada di Boyolali.

“Saya ingin Pojok Moderasi ada aksi nyata yang berdampak kepada masyarakat langsung, sehingga kehadiran Kementerian Agama di masyarakat benar benar dapat dirasakan terutama dalam mewujudkan kerukunan dan saling menjaga toleransi antar ummat beragama,” pinta Hanif (hd)

Translate »
Skip to content