Boyolali – Pada hari Kamis tanggal 28 Maret 2018 dilaksanakan Pembinaan Dinas oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Boyolali bagi Guru Pendidikan Agama Katholik, Kristen, Hindu, Budha jenjang Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan. Hadir dalam pembinaan dinas antara lain: Penyelenggara Katholik, Pengawas Sekolah Pendidikan Agama Kristen, Staf pada Gara Katholik Kantor Kementerian Agama Kota Boyolali. Bertempat di Gereja Hati tak bernoda Santa Perawan Maria Boyolali.
Peserta pembinaan dinas mengikuti dengan sangat antusias sesi demi sesi sehingga suasana tampak menggembirakan dan terjalin komunikasi timbal balik yang lancar.
Pada pembinaan dinas tersebut Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Boyolali (Drs. H. Fahrudin, M.PdI) menyampaikan materi pembinaan dengan judul “Kompetensi Guru di Tengah Fenomena Jaman Milineal”, berkaitan dengan Penguatan Pendidikan Karakter dan Penguatan Kompetensi Guru (Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial, dan Kompetensi Profesional)
Kita itu adalah pelayan masyarakat, sehingga harus bisa melayani dengan semaksimal yaitu dengan pelayanan Prima, Yassiru wala tu’assiru (Permudahlah jangan dipersulit) masak tanda tangan sulit, naik pangkat sulit, pelayanan lama. Jadi dengan pelayanan prima itu (Mudah, Cepat, Murah, Profesional, Akuntabel dll.) sehingga masyarakat puas dengan pelayanan kita.
Saat ini Kementerian agama sedang diuji karena OTT sedang berkembang, kita sebagai aparat kementerian agama tidak perlu berkecil hati karena masih banyak orang kementerian agama yang berprestasi terbukti menjadi kementerian terbaik dua setelah kementerian kelautan dan masih banyak yang berbuat ikhlas untuk negeri dibawah naungan kementerian agama.
5 budaya kerja yang pertama adalah Integritas artinya antara ucapan dengan hati sesuai, jadi Guru itu harus jujur mempunyai prinsip yang jelas, mengajar dengan bijak.
- Moderasi Beragama
- Kebersamaan Umat
- Generalisasi Pemahaman
Di Era Milenial ini yang menguasai dunia adalah internet, mau tanya Kitab apa..? surat ayat berapa pasti tahu jawabannya, kitab lain injil dll. padahal kita tidak tahu agama google itu apa…? (bahasa humor Ka. Kankemenag Boyolali ini) sontak tertawa para guru. Sehingga sebagai guru harus bisa mengikuti zaman saat ini memang seperti ini.