Boyolali-Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Duka mendalam kembali menyelimuti Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali. Kepala Kankemenag Kab. Boyolali Fahrudin meninggal dunia, Jum’at, (25/6) sekitar pukul 14.00 WIB pada usia 58 tahun. Almarhum sebelumnya menderita sakit dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sragen. Sebelumnya telah direncanakan pada hari ini (25/6) akan dilaksanakan kegiatan perpisahan beliau karena TMT 01 Juli 2021 beliau purna tugas sebagai ASN dengan masa kerja 30 tahun 3 bulan.
Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua orang anak. Almarhum dikenal sebagai sosok yang perhatian kepada anak buah dan masyarakat kecil. Hal ini diungkapkan oleh pelaksana Gara Katolik, Sisca, saat diminta komentar sosok beliau. “Saya merasa kehilangan seorang panutan yang sangat perhatian kepada masyarakat kecil. Beliau itu benar benar perhatian kepada orang kecil. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan,” kenang Sisca.
Saat menjabat sebagai Kepala Kankemenag Kab. Boyolali beliau juga dikenal mempunyai sifat kebapakan dan merakyat. Hal ini dibuktikan dengan cara bergaul beliau yang tidak pernah pilih pilih anak buah. Kesan ini disampaikan oleh Penyelenggara Zakat Wakaf Muh Rosyid saat menyampaikan kesannya. “Jujur pak Fahrudin ini benar benar kebapakan dan merakyat. Perhatian beliau kepada orang kecil begitu terasa. Munculnya Warung Sortal yang dikelola oleh mas Jono tukang kebun Kankemenag Boyolali ini tidak lepas dari campur tangan beliau dalam rangka membantu perekonomiannya,” kenang Rosyid.
Sementara, menurut Pelaksana Pakis, Miftachul Huda, Pak Fahrudin itu orangnya disiplin, supel, dan mudah untuk urusan administrasi serta lihai dalam urusan lintas sektoral. “Pertama kali saya mengenal beliau saat melapor tentang niat pindah saya dari Bogor ke Boyolali di sela-sela pertemuan Rakor Kepala Kankemenag se-Indonesia di Hotel Borobudur Jakarta tahun 2019 yang lalu. Saya kaget ada seorang Kepala Kankemenag kok merakyat sekali, baru kenal langsung akrab. Setahun lebih bergaul dengan beliau, saya melihat beliau itu orangnya disiplin dan perhatian kepada rakyat kecil. Selain itu beliau juga seorang yang pandai menjalin hubungan lintas sektoral dan ormas keagamaan di Boyolali. Pesan beliau disaat sedang dirawat di RSUD melalui WAG sempat memuji cinderamata yang diberikan warung sortal kepada beliau dengan mengatakan bahwa kenangan yang diberikan mas Jono akan dikenang sepanjang masa,” kenang Huda.
Sementara menurut Pranata Humas, Nahdiana, melihat sosok pak Fahrudin adalah orang yang demokratis. Apapun kebijakannya selalu meminta pertimbangan bawahannya. Inginya semua terlibat dalam menentukan semua hal masalah kantor. ”Jujur terlalu banyak Pak Fahrudin berbuat untuk kantor ini. Urusan sekecil apapun beliau selalu mengajak pertimbangan anak buahnya,” kenang Nahdiyana.
Tanda-tanda beliau akan meninggalkan kita terlihat dari pesan melalui WAG UPZ Kankemenag Kab. Boyolali yang sempat berpesan sepeninggal beliau dari tugas dinas di Kankemenag Boyolali agar menjadikan Warung Sortal bisa memberikan berkah dan manfaat. “Wahai sahabat-sahabatku semua, sepeninggalku dari tugas dinas di Kankemenag Kab. Boyolali ditengah sisa kekuatan dan umurku jadikanlah Warung Sortal milik kita yang penuh berkah dan manfaat untuk kita semua njih.” pesan terakhir Fahrudin. Selamat jalan pak….(hd)