Tugas yang diemban oleh ketua regu dan ketua rombongan dalam penyelenggaraan ibadah haji tidaklah mudah. Mereka harus mendampingi dan mengawasi jamaah haji dalam setiap ibadah yang dilakasanakan di Arab Saudi. Agar tidak terlalu berat, maka perlakukan jamaah haji seperti anda memperlakukan keluarga sendiri. Anggaplah mereka sebagai keluarga yang bersama-sama dalam melaksanakan ibadah haji. Hal ini disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali, Saerozi dalam sambutannya pada acara pemantapan karu karom jamaah haji.
Ketua regu dan ketua rombongan mutlak ada dalam penyelenggaraan ibadah haji. Mereka bertindak sebagai orang kepercayaan jamaah dalam membantu palaksanaan ibadah haji. Mereka tidak mengajukan diri menjadi karu ataupun karom tetapi mereka dipilih oleh jamaah haji sendiri, sehingga rasa kepercayaan jamaah terhadap karu maupun karom sudah ada sejak berada di tanah air. Lanjut Saerozi.
Keberadaan karu dan karom merupakan kepanjangan tangan dari petugas kloter. Sehingga komunikasi antara karu dan karom dengan petugas kloter harus terus dilakukan. Apapun informasi yang diberikan oleh petuas kloter wajib disampaikan oleh karu dan karom kepada jamaah. Sehingga dalam pelaksanaan ibadah haji dapat berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan kesediaan jamaah haji menjadi karu dan karom. Sebagai stake holder petugas kloter, tentunya tugas mereka tidak mudah. Semoga dengan kesediaannya menjadi karu dan karo menjadi ladang ibadah bagi karu dan karom jamaah haji Kabupaten Boyolali.
Kegiatan pemantapan karu dan karom jamaah haji Kabupaten Boyolali ini diselenggarakan oleh Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh Kementerian Agama Kabupaten Boyolali pada tanggal 2-3 Agustus 2016 di Kedai Padmo Kemiri Mojosongo Boyolali. diikuti oleh seluruh karu dan karom jamaah haji dari Boyolali. (jaim)
