MENGAMBIL PELAJARAN PELAKU LGBT DI NEGERI SODOM

MENGAMBIL PELAJARAN PELAKU “LGBT”

DI NEGERI SODOM

Oleh.

Drs. HM. Jindar Wahyudi, M. Ag

 

Pada era keterbukaan dan kebebasan sekarang ini tidak sedikit orang yang berwvoria menuntut segala prilakunya dilakukan dengan penuuh kebebasan. Bahkan menuntut adanya kebebasan bergaul dengan siapa saja, termasuk tuntutan kebebasan berkumpul dengan siapa saja walau dengan sesame jenis layaknya ikatan suami isteri yang sah. Seperti tuntutan yang dilakukan oleh orang-orang yang mengalami penyimpangan sifat kemanusiaan yang sering diistilahkan dengan LGBT (lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender)

Sebagai masyarakat yang berbudaya yang dilandasi dengan niai-nilai agama tentu tuntutan semacam itu sesuatu yang tidak logis dan tidak bisa kita terima karena disamping suatu tindakan yang menyimpang dari sifat kemanusiaan dan merusak moral bangsa juga akan mendapatkan murka Allah SWT. Al Qur’an banyak memberikan pelajaran kepada kita adanya bebrapa kisah yang dialami oleh umat-umat terdahulu dan bagaimana kesudahannya bagi orang yang melanggar hokum Allah itu, agar kita mampu mencerna dan mengambi pelajaran yang berharga darinya.

Salah satu kisah yang disampaikan di dalam Al Qur’an adalah kisahnya Nabi Luth AS bersama dengan umatnya. Nabi Luth adalah salah satu Nabi utusan Allah yang hidup satu zaman dengan Nabi Ibrahim AS sekaligus beliau masih saudara sepupu dengan Nabi Ibrahim, yang hidup di Kota Sodom, Palestina

Kota Sodom merupakan tempat yang para penduduknya berperilaku rusak, berhati busuk, dan menyimpang dari sifat-sifat kemanusiaan. Kehidupan mereka sarat dengan kemaksiatan dan dosa. Para lelaki melakukan penyimpangan hubungan sesama lelaki (homo sex) layaknya suami istri dengan cara sodomi, dengan meninggalkan kaum wanita yang telah diciptakan Allah untuk istri mereka. Gejolak nafsu yang menyimpang dengan moral yang bejat ini membuat mereka mengabaikan sunatullah sebagai manusia yang mencintai lawan jenisnya.

Nabi Luth AS sebagai utusan Allah tidak henti-hentinya selalu mengingatkan kepada mereka untuk meninggalkan perilaku terkutuk itu dan kembali kepada jalan yang benar, yang akan menyelamatkan kehidupan mereka dari Azab Allah yang sangat dahsyat. Namun telinga mereka telah tuli, mata mereka telah buta dan hati mereka telah terkunci oleh gejolak nafsu iblis yang menyesatkan. Bahkan Prilaku menyimpang yang sangat keji itu merupakan suatu tindakan yang tidak wajar dan melampaui batas  yang belum pernah dilakukan oleh umat manusia sebelumnya di dunia ini.

Firman Allah.

 “Dan ingatlah ketika Luth berkata kepada kaumnya.: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu? Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu bukan kepada wanita,  kamu ini adalah  kaum yang melampaui batas. (QS. Al A’raf : 80-81)

 

Jumhur mufassirin dalam menafsirkan ayat tersebut menjelaskan  bahwa yang dimaksud dengan perbuatan keji (fahisyah) yang dilakukan oleh para penduduk Sodom adalah  segala macam perbuatan mesum seperti  zina, homo sek, lesbian dan yang sejenisnya. Dan barang siapa yang melakukan tindakan semacam itu adalah suatu tindakan terkutuk dan dilaknat oleh Allah SWT.

Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda :

“Allah melaknat pelaku perbuatan kaum Luth, Allah melaknat pelaku perbuatan kaum Luth, Allah melaknat perbuatan kaum Luth (HR Ahmad)

 

Alih-alih mereka mentaati seruan Nabi Luth itu,  justru sebaliknya beliau malah diusir  bersama para pengikutnya dari tempat tinggalnya. Nabi Luth dengan kesedihan hati yang sangat mendalam memohon kepada Allah untuk menolongnya dari orang-orang yang berbuat kerusakan itu dan menimpakan azab kepada mereka.  Keburukan dan kekejian mereka sudah keterlaluan yang sudah tidak mungkin lagi kembali ke jalan yang benar, bagaikan penyakit menular yang sudah kronis dan tidak mungkin lagi dapat disembuhkan. Jika hal ini terus dibiarkan tentu akan menular pada bagian tubuh yang lain dan akibatnya akan lebih parah lagi, maka tidak ada jalan lain kecuali harus diamputasi.

Dan Allahpun mendengarkan pengaduan Nabi Utusan-Nya dan menyelamatkan-Nya beserta para pengikutnya seraya Allah memerintahkan kepada Luth untuk segera meninggalkan negeri itu, maka tepat pada waktu fajar subuh tiba, datanglah azab Allah itu, seraya digoncang-goncangkannya bumi dengan goncangan yang sangat dahsyat, diaduk-aduknya bumi itu hingga bagian atas menjadi bagian bawah. Gunungpun meletus dengan suara yang menggelegar yang memuntahkan segala isi perutnya, batu panas yang membakarpun berhamburan  menghujani dari langit, yang diserati dengan angin lesus yang sangat kencang, ditambah suara petir yang menyambar-nyambar. Maka hancurlah negeri Sodom dan musnahlah segala yang ada di dalamnya.  Sungguh suatu pemandangan yang sangat mengerikan dan menakutkan  bagi siapa saja yang mengalaminya.

            Firman Allah;

 “Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, (QS. Huud : 82)

“Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka), kecuali keluarga Luth. mereka Kami selamatkan sebelum fajar menyingsing, (QS. Al Qamar : 34)

 “Kemudian Kami selamatkan Dia dan pengikut-pengikutnya kecuali isterinya; Dia Termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan). (QS. Al A’raf : 83”

 

Itulah sebuah kisah yang telah terjadi pada umat terdahulu, yang disampaikan oleh Allah melalui Al Qur’an kepada kita,  sehingga saat ini kita dapat memahami dan mengetahui secara gamblang walau telah terjadi ribuan tahun yang lalu. Allah SWT mengabadikan kisah itu tentu agar kita dapat mengambil pelajaran, bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat keji dan kemungkaran itu lalu kita berusaha agar peristiwa yang mengerikan itu  tidak terulang kembali pada masa sekarang ini dan masa-masa yang akan datang .

Firman Allah.

 “Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu. (QS. Al A’raf : 84)”

            Kita perlu prihatin seraya harus terus berusaha memberi masukan kepada pemerintah  serta memberi peringatan kepada umat Islam seluruhnya agar menolak adanya upaya-upaya yang dilakukan segelintir orang untuk menuntut kebebasan bergaul itu dengan dalih hak asasi manusia. Karena dengan dalih inilah menurut catatan dari PBB (Persyarikatan Bangsa-Bangsa)  sudah ada 20 negara di dunia atau lebih yang melegalkan dan membebaskan penduduknya melakukan prilaku menyimpang seperti yang dilakukan kaumnya Nabi Luth tersebut, bahkan dalam bentuk dan model lain yang lebih modern lagi seperti Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender. (LGBT)

Semestinya kita harus mengambil pelajaran dari peristiwa masa lalu itu, Karena akibat yang ditimbulakan dari prilaku menyimpang itu tidaklah ringan, disamping akan merusak moral generasi bangsa kita, Allahpun mengancam dengan azab yang sangat mengerikan sebagaimana ditimpakan kepada umatnya Nabi Luth tersebut belum lagi ancaman Allah di akherat kelak yang tentu lebih dahsyat lagi.   

Ahirnya mudah-mudah kita selalu mendapat bimbingan dan ridha Allah serta tetap konsisten  dalam memegang syari’at agama dan mudah-mudahan bangsa dan negar kita terhindar dari segala macam bencana dan Azab Allah SWT, Amin.

 

(Penulis adalah Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama Kab. Boyolali)

Bagikan :
Translate ยป