Bimtek Kurikulum bagi Guru Agama Katolik

“Profesionalisme Guru Agama Katolik Menghadapi Tantangan Dunia Pendidikan, Hidup Menggereja dan Memasyarakat” demikian tema yang diusung dalam kegiatan Bimbingan Teknis Kurikulum 2013 bagi Guru Agama Katolik di lingkungan Kabupaten Boyolali. Acara diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali  melalui Penyelenggara Katolik.

Bertempat di Hotel Pose In, Jalan Wolter Monginsidi nomor 125 Surakarta acara ini berlangsung dari tanggal 25 – 28 Mei 2016. Kegiatan ini selain memberikan wawasan tentang pemahaman Kurikulum 2013, tetapi juga bertujuan untuk koordinasi untuk program tahun 2016 serta untuk semakin membangun keakraban dan kekeluargaan diantara sesama Guru Agama Katolik Kabupaten Boyolali.

Kegiatan tersebut di buka oleh Pembimbing Masyarakat Katolik Kantor Kementerian Agama Provins Jawa Tengah Bapak Paulinus Sulardi, S.Ag. Dalam sambutan pembukaan bapak Paulinus Sulardi menyampaikan tentang pentingnya kegiatan semacam ini dalam rangka pembinaan kepada Guru Agama Katolik yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas profesi Guru Agama dan meningkatkan peran serta dalam hidup menggereja dan memasyarakat.

Nara sumber dalam kegiatan tersebut antara lain Drs. H. Asikin, M.Ag. menyampaikan materi tentang Peran Kementerian Agama dalam Pembangunan bidang Agama. Bapak Antonius Sukatno, S.Pd, menyampaikan materi tentang Peran Guru Agama dalam dunia Pendidikan khususnya di sekolah. Bapak Drs. Erwan Suncahyo menyampaikan materi tentang Spiritualitas Guru Agama Katolik. Romo Ignatius Slamet Riyanto, menyampaikan materi tentang peran Guru Agama di masyarakat pada umumnya dan materi tentang peran Guru Agama di kehidupan menggereja disampaikan oleh Romo BYL. Subagya, Pr.

Selain materi-materi yang disampaikan oleh para narasumber kegiatan ini juga diisi dengan berbagai ice breaking yang dilombakan dan renungan malam yang menggugah semangat para Guru Agama untuk selalu melayani peserta didik dengan dedikasi yang tinggi. Kesan dari peserta sebagian besar menyatakan sangat terbantu dengan adanya kegiatan semacam ini apalagi dikemas dalam suasana yang menggembirakan sehingga dapat menjadi kenangan sebelum memasuki masa pensiun, untuk itu diusulkan untuk diadakan minimal dua kali dalam satu tahun.(dw/jaim)

Bagikan :
Translate ยป